Bupati & wakil Bupati Mabar |
Entahlah...... yang jelas rekaman pidato politik dalam kampanye di Kampung labuan bajo, lapangan wae kesambi, Lapangan kaka botek lembor, lapangan macang pacar, tentang, waning, golo welu GustI meneguhkan dirinya siap 1 x24 jam melayani rakyat. Memberi fasilitas air bagi rakyat yang selama 5 tahun hidup dari air kubangan. Memberi fasilitas air bagi warga kota yang selalu mete tunggu air, membantu membebaskan warga yang hampir tak mampu bernafas oleh mahalnya harga air tengki. Ini ungkapan hati, bener bener dari hati.
“Air adalah kebutuhan dasar, karena menjadi kebutuhan dasar sehinga kami pasangan Agustinus Ch Dula-Gasa Maximus (GustI) akan memprioritaskan fasilitas air bersih untuk rakyat” ungkap Gusti dengan suara merdu berserta senyum yang menawan dan disambut riakan tepuk tangan dan teriakan hidup GustI disebuah acara tatap muka dengan warga kampung wae mata, labuan bajo, kampung saya yang sejak Indonesia mereka, masih mengalami krisis air bersih.
Membaca tulisan Frans Anggal (7/7) lalu, mengingatkan saya pada semboyang Claudianus “Componitur orbis/regis ad exemplum“ (Dunia Memang Menunggu Teladan Pemimpinanya). Ungkapan Claudianus bukunya De quarti Consulatu Honorii 299/300 ini menekankan 3 hal penting. (1. PEMIMPIN HARUS BERANI MENUJUKAN KEJUJURAN, baik terhadap dirinya sendiri, kepada sesama (rakyat), terhadap tugas tugas yang dipercayakan kepadanya, maupun terhadap Tuhan. (2.BERKOMITMEN, yaitu melakukan apa yang telah dijanjikan kepada rakyat.(3. KONSISTEN, yaitu menunjukan keselarasan antara kata dengan perbuatan antara mulut dan tindakan.
Saya berpikir Claudianus berusaha menghindari, diktum, NATO (No Action Talk only) hanya kata kata tanpa tindakan. Saya juga mendapatkan kata “Dictum, Factum” (apa yang dikatakan itu yang dilakukan). Diktum ini semakin mempertegas bahwa pemimpin harus jujur, berani berkorban, tulus, dan mau mengapdi demi kesejahteraan bersama.
Soekarno dalam sebuah pidato perna mengatakan “ Menjadi pemimpin berarti menjalankan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Memimpin itu berarti menjalankan amanat rakyat untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi rakyat. Kata kata sang Proklamator ini sangat Visioner, berjiwa ksatria lantas membuat saya tak mampu ucapkan sebuah "Pekikan" untuk pemimpin yang terserang Virus NATO.
Saya kembali berpikir tentang judul ini "Bangunkan Bupati Mabar". Pertanyaan kembali terlintas, kali ini benar benar serius. "Apakah Gusti sedang berada dalam sebuah pergulatan jiwa memimpin NO parlare Solo un Intervento?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar