Aku tak merasa kalah dalam penantian ini
Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat
Setelah mengurung hatiku dalam cinta yang tak pernah terjawab
Aku seperti tertusuk duri yang tak pernah kusadari
seberapa dalam meninggalkan luka perih
Menikmati sakitnya sampai tak terasa lagi luka telah mengalirkan darah
Begitu dalamnya cinta menghunjam hingga tak bisa kubedakan lagi antara tangis & tawa
Keduanya telah menjadi satu dalam butiran hampa.............
Terbata dalam kata
Tertatih dalam jejaknya
Tersia-sia tanpa bahagia
Aku mungkin belum kalah, tapi yang pasti aku mulai kecewa
Membawa kakiku berjalan menjauh dari cintamu
Perlahan tapi pasti
Tertahan tapi tak punya daya untuk kembali.
Ruteng, 3 juli 2008
****
Kangenku
kangen itu selalu tumbuh menjalari seluruh tubuh,
bagai air yang selalu mengalir
hanya ia yang mengerti…
Lalu,
biarkanlah angin menyapu pasir
membawanya terbang bertemu awan
bersimpuh, menanti kening langit tak berkerut lagi,,
Lalu ia kehilangan cahaya surya,
berganti kelabu beku,
sampai kau menangis…
berteriak dan menghasilkan petir..
dan..
ketika tangis terasa tak berarti,
ia datang menghadiahkan mu.,
sebuah pelangi…
Labuan Bajo, 4 Agustus 2008
***
Kamu Ada
kamu ada
di antara detak jantungku
yang semakin kuat berpacu
waktu namamu terlintas di benakku
kamu ada
di sela hela nafasku yang semakin cepat menggebu
waktu bayangmu menari di pelupuk mataku
kamu ada
di dalam hatiku
riuh mengiringi denyut nadiku
waktu suaramu terdengar di telinga kananku
kamu ada
di ujung-ujung kukuku
lincah menari mengikuti iramaku
waktu jari-jariku menuliskan puisi ini untukmu
kamu ada
di semua sudut-sudut hidupku
dan untuk seluruh hidupku nanti
aku ingin
kamu tetap ada...
Ruteng
JS
(... makasih banyak eee..
kau pasti tau kalo saya sangat sayang dengan kau.
Sekarang tidak ada yang bisa saya buat selain berharap pada waktu.
thank you dear.. wish u are happy all the time)
*****
Mencintaimu, Luka Bagiku
Seperti senja yang tergantikan pekat malam
Mencintaimu hingga kini adalah berjalan di atas luka
mencari - cari sekedar obat penghibur hati
mencintaimu hingga kini adalah mengikat diri
dingin tak terperi menahan raga ku tak bisa berlari
Entah indah, entah salah
karna mencintaimu adalah ego ku yang menyembah kaki amarahmu
karna mencintaimu adalah menghalalkan segala jenis dusta-dusta dari mulutmu
Padahal mencintai ku mungkin tak pernah kau lakuakn
meski salah, dusta kadang tampak indah
kau rajutkan pelangi semu di hari berwarna abu-abu
kau gantungkan asa
hingga aku nyaris mati disana...
Ruteng
JS
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar