Guru Agama katolik saya di SD pernah mengajarkan kehidupan sebuah keluarga, Kami (Murid-red) diajarkan bagaimana menghargai orang tua serta berperan dalam sebuah dinamika keluarga. Guru saya itu juga menjelaskan soal keluarga inti yang merupakan struktur organisasi yang terkecil dalam masyarakat, meliputi ayah, ibu, dan anak. Lalu bagaimana dengan “single parent”?, Sepengal kisah Caca mengantarkan saya menemukan jawabannya.
Illustrasi |
Caca adalah seorang perempuan Florez, berwajah kas Flores yang tentu saja manis. Ia lahir di awal 80-an dalam sebuah keluar sederhana. Di akhir tahun 90-an iapun hijarah ke Bali untuk mencari kerja. Bali adalah dunia baru baginya, banyak hal yang mesti dipelajari, mulai dari cara berbahasa hingga memahami budaya masayarakat setempat.
Suatu hari hari Caca berkenalan dengan seorang laki laki sebut saja namanya Kristian. Kristian adalah seorang Mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Bali. Caca mengakui bahwa kristian sangat mencintainya, perhatian kristian membuatnya jatuh hati dan sangat menyayanggi Kristian. Merekapun menjalani hubungan sebagai pasangan kekasih. Baik Caca maupun Kristian merasa bahagian dengan hubungan keduanya. Namu tantangan kemudian datang ketika kedua orang tua Kristian mengetahui hubungan anaknya berstatus mahasiwa itu. Orang tua Kristian menentang hubungan tersebut hanya karena Caca tidak berstatus mahasiswa. “orang tuannya malu anaknya berpacaran dengan saya yang tidak kuliah” tutur Caca khas flores
Rasa takut kemudian dialami Caca, ia takut ditinggalkan Kristian. Caca kemudian memutuskan untuk kuliah, Caca ingin menunjukan bahwa dirinya juga bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setiap hari Caca menjalani dua aktifitas kuliah dan kerja, ia menjalani keduanya dengan sunguh sunguh. Memasuki semester tiga Caca hamil. Beberapa kali ia minta dinikahi namun sang pacar kehilangan ketegasan. Orang tua Kristian bersikap aciuh dengan kondisi Caca. Semangat Caca tak lekas redup, dengan kondisi hamil ia terus kuliah dan kerja. Hingga Ia melahirkan, Kristian masih tak bisa memberikan jawaban pasti menikahi Caca. Rasa kecewa terhadap Kristian mulai tumbuh
Caca kemudian berhasil mendapatkan gelar sarjana, lebih dulu di wisuda dari kristian. Tak berapa lama berselang Caca berkerja disebuah Hotel dan menduduki posisi penting. Saat itulah ia menentukan pilihan meninggalkan Kristian. Pilihan ini terpaksa diambilnya karena sikap ketidaktegasan Kristian.
Kini Caca memiliki sebuah perusahaan perjalanan wisata, sebuah perusahaan miliknya hasil dari jeripayah bertahun tahun. Ia bahagia dengan kondisinya saat ini bersama anaknya. Status Caca sebagai Singla Parent membawa banyak sinis, sindiran dari lingkungannya, tak dihiraukan ia tetap fokus pada pekerjaannya.
***
Kisah Caca diatas membuat saya lebih dalam memahami apa itu Single Parent, bagaimana perasaannya, tekanan lingkungan sosial. Caca sebagai Single Parent merupakan fenomena yang terjadi di beberapa kota besar, yang menghasilkan pandangan baru dalam sebuah struktur keluarga.
Meluasnya fenomena menjadi orangtua tunggal, maka semakin banyak pulalah deskripsi definisi dari single parent itu sendiri. Menurut Gunawan (2006) single parent adalah orang yang melakukan tugas sebagai orang tua (ayah atau ibu) seorang diri, karena kehilangan/ terpisah dengan pasangannya. Sementara menurut Sager (dalam Duval & Miller,1985) single parent adalah orang tua yang memelihara dan membesarkan anak- anaknya tanpa kehadiran dan dukungan dari pasangannya.
Pada umumnya Single parent sendiri disebabkan dua hal, diinginkan (sengaja) dan tidak diinginkan (tragedi). Kisah Caca menunjukan pada umumnya persektif masyarakat terhadap single parent, yang hanya mengukur dari suatu status. Padahal masing-masing berbeda. Dalam kondisi yang disengaja, biasanya dianut oleh kaum feminist yang menginginkan kebebasan dalam menentukan komposisi suatu keluarga.
Menurut saya kaum feminist cenderung untuk mendobrak tatanan keluarga karena dianggap sebagai pengukungan kebebasan berdasarkan jenis kelamin. Dalam kondisi seperti ini biasanya wanita sudah mempersiapkan dirinya secara matang. Mereka lebih mandiri dalam segi finansial dan memiliki prinsip yang dipegang dalam menjalani kehidupannya sebagai single parent.
Bagi saya menjadi single parent juga terkadang suatu pilihan yang memang sebenarnya tidak diinginkan. Kondisi menjadi lebih sulit ketika dilanda masalah pergolakan perasaan, kesiapan ekonomi untuk keluarga kecilnya, dan bagaimana menghadapi permasalahan-permasalahan dalam sosial masyarakat.
Wanita single parent harus pandai membagi waktu, melengkapi statusnya sebagai ayah dan ibu sekaligus. Perannya sebagai ayah, sebagai pemimpin keluarga kecil yang dimilikinya. Kemandirian dalam mengambil keputusan dan membuat kebijakan secara mandiri untuk keluarga kecilnya. Selain itu harus menafkahi kebutuhan hidup dalam keluarganya.
Perannya sebagai ibu yaitu menjalankan kodratnya sebagai perempuan, meliputi mengasuh dan membesarkan anaknya, serta hal-hal yang ada dalam rumah. Walaupun dalam kondisi bekerja, tetap harus memonitor apa yang terjadi di dalam rumah. Mempersiapkan kemandirian untuk mental si anak juga sangat perlu. Kasih sayang adalah kunci segala-galanya. Memberi pengertian kepada anak pelan-pelan dengan menyesuaikan usianya. Tidak bisa dihindari, anak akan mengalami dampak psikologis yang akan memengaruhi terhadap perilakunya di rumah, sekolah, dan masyarakat. Menumbuhkan kepercayaan dirinya dan meningkatkan rasa nyaman merupakan tugas utama. Anak merupakan skala prioritas, karena tanpa itu sia-sia semua karir dan peran yang dijalani akan sia-sia.
Oleh karena itu wanita single parent seringkali terlihat sangat keras. Proses kehidupan yang keras menjadikan pola pikir dan perilaku seperti itu. Pada titik tertentu, seringkali dihadapi kondisi “lelah” dan membutuhkan ruang untuk bernapas. Kodrat sebagai wanita memang tidak bisa dipisahkan. Kehilangan waktu bersama anak untuk bekerja merupakan salah satu dilematika yang dihadapi. Belum lagi kondisi psikologis sebagai akibat dari proses yang mendasari seorang wanita mendapat pilihan menjadi single parent. Perasaan yang meliputi rasa sedih atas kehilangan atau karena sakit hati. Single parent sesungguhnya hanya manusia biasa, yang rentan untuk mengalami sebuat depresi. Dukungan orang sekitar, yang bisa mengacu pada keluarga atau sosial sangat berarti.
Dukungan sosial bisa berupa dukungan emosional atau instrumental, seperti yang dikemukan oleh Sarason (1990). Dukungan emosional, ditandai dengan perhatian yang simpatik terhadap orang lain yang mengalami stres. Tujuannya adalah untuk mengurangi emosi negatif dan ketegangan yang dihasilkan. Dukungan instrumental, Dukungan instrumental, ditandai dengan bantuan yang lebih nyata atau berwujud. Misalnya, nasehat-nasehat membantu individu yang stres secara aktual mengubah lingkungan yang memicu stres. Misalnya, secara aktif menyelesaikan masalah atau mengubah persepsi terhadap sumber stress.
Kondisi sebagai single parent memang tidak semua bisa menghadapi, apalagi jika ditambah pandangan dan komentar miring sebagian masyarakat. Pengakuan dan penerimaan untuk struktur keluarga yang menganut pola single parent dari masyarakat juga merupakan faktor yang membantu mental bagi pelaku single parent. Penghormatan dengan cukup dengan mengahargai single parent sebagai seorang manusia atas segala perjuangan yang dihadapinya dan menerima struktur keluarga yang dianut oleh seorang wanita single parent (meliputi ibu dan anak). Tidak perlu sampai mengasihani secara berlebihan. Hal ini cenderung membuat lemah mental seorang single parent......
Maaff Caca saya dilanda rasa ngatuk yg akut sekrang semoga tulisan ini bermanfaat buatmu dan buat semua yg telah membacanya...Mari kita memberi apresiasi terhadap wanita single Parent, wanita terhebat.
Sant. Calorus, 2 des 2011
semoga orang tua yang membaca tulisan ini terbuka wawasannya, untuk memberi support kepada anak mereka yang 'harus' jadi single parent, dan buat yang muda bisa praktek save sex, untuk mencegah terjadinya single parent yang tidak di inginkan, dan buat laki2, be a man is not only about you can open your pants but to take responsible of you have done....Buat penulis..penulisan yang hebat!! bisa minta les private gak?
BalasHapus