Setiap orang sudah tahu tugas instansi pemadam kebakaran. Bekerja 24 jam, selalu siap siaga baik peronil maupun peralatan. Mobil Pemadaman selalu terisi air. Jika terjadi kebakaran reaksi cepatpun dilakukan, sirene dibunyikan kemdaraan lain wajib hukumnya menepi memberi ruang sang pemadam melaju mulus dijalanan.
Anggota pemadam kebakaran diberi bekal khusus, tentu saja saya tidak bisa gabung didalamnya karena perekkrutannya berstandar khusus. Jiwa seorang pemadam kebakaran juga dilatih secara khusus, “pantang mundur sebelum padam” itu semboyan sang pemadam kebakaran. Mereka dilatih untuk pasang badan, sekalipun nyawa menjadi taruhannya.
Istilah pemadam kebakaran belakangan dipakai untuk mengkritisi sikap pemerintahan yang reaktif mengatasi persoalan kerakyatan. Ketika terjadi persoalan baru bergerak, selalu realitas yang mempengaruhi kesadaran.
Belakangan gaya seorang pemadam kebakaran muncul dalam jejaring social, salah satu yang sering saya perhatikan adalah jejaring social Facebook, yang saya namakan Pemadam kebakaran DUMA (Dunia Maya). Anggota Pemadam kebakaran DUMA bisa dikatakan disiapkan secara khusus atau seseorang dengan kemauan sendiri. Berlatar belakang birokrat atau swasta (Kontraktor, preman) sebagian berwujud sebagian lagi tidak.
Pemadam kebakaran DUMA bereaksi cepat dalam status status yang mengkrucut pada kritikan kritikan, khususnya penyelenggaraan pemerintahan. Pemadam kebakaran DUMA tentu saja ini sebuah pangilan untuk memadamkan status status itu, dengan cara memberi komentar yang tidak ada hubungannya dengan tema postingan/status, hal ini agar proses diskusi menjadi kabur. Cara lain adalah dengan membuat postingan baru, dengan demikian postingan kritikan tergeser dan luput dari perhatian para member Group. Pemadam kebakaran DUMA juga mengunakan cara memposting tema tandingan dan menarik perhatian member group, ukuran keberhasilan pemadam kebakaran DUMAI ini adalah member berfokus pada postingannya.
Hampir sama dengan petugas Pemadaman kebakaran “Nyata”, petugas pemadaman kebakaran DUMA juga “pasang badan”, “tanah kaki” berjuang membela sang “prabu”. Sang Prabu dibela karena disana banyak kenikmatan. Setiapkali selesai melakukan pemadaman postingan/status kritikan, sang pemadam kebakaran DUMA lalu melapor pada sang Prabu. “tadi ada postingan pa, serang bapak lagi. Tapi saya sudah amankan, saya bantah psotingan itu” kira kira begitu isi laporan sang pemadam kebakaran DUMA sekaligus menunjukan print out hasil kerjanya. Maka pujianpun didapat yang berujung pada kompesasi (proyek, Finasial, jabatan)
Beberapa kawan menilai para pemadam kebakaran DUMA adalah sebuah profesi, pekerjaan yang mendatangkan profit. Memberi klarifikasi layak seorang PR dari institusi yang dikritik.
Kira kira begitu….selamat buat para pemadam kebakaran DUMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar