Ada yang menarik bagi saya dari pertandingan ini selain Indonesia kalah telak 3:0, yaitu soal kostum. Belanda seolah tuan rumah di stadiun
Gelora bungkarno-GBK
Dalam peraturan internasional, menegaskan pertandingan sepakbola, tuan rumah berhak menentukan kostum yang akan dipakai oleh timnya, dan tim yang bertandang, harus mengenakan kostum dengan warna yang jauh berbeda, agar mudah dibedakan di lapangan.
Tim nasional Indonesia, apabila bertanding di Indonesia, selalu mengenakan kostum warna MERAH-PUTIH. Demikian juga tim nasional Belanda, apabila bertanding di Belanda,selalu mengenakan kostum
nasionalnya,yaitu warna oranye.
Namun dalam pertandingan sepakbola antara tim RI dengan Belanda di Stadion Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, tanggal 7
Juni 2013, yang berakhir dengan kemenangan tim Belanda 3-0, kita menyaksikan pemandangan yang berbeda ternyata yang mengenakan
kostum nasionalnya adalah tim Belanda, yang mengenakan warna oranye, sedangkan tim Indonesia yang seharusnya adalah tuan rumah, terpaksa mengenakan kostum
warna Putih-Hijau.
Kelihatannya ini masalah kecil, namun ini menyangkut MARTABAT BANGSA.
Belanda beralasan, hal ini sudah disepakati dengan pihak promotor yang mendatangkan timnas Belanda, sehingga mereka hanya membawa satu macam kostum. Apakah bisa dipercaya pernyataan dari timnas yang sudah malang-melintang di lapangan hijau di seluruh dunia? Lalu promotor yang mendatangkan timnas Belanda: Nine Sports? Katanya sudah berkoordinasi dengan PSSI. Lalu PSSI? Katanya tidak benar sudah ada koordinasi! Siapakah Nine Sports
ini?
Tak ada Merah Putih di Lapangan
Rakyat Indonesia harus mengetahui, bahwa hingga kini Belanda tetap tidak mau mengakui de jure kemerdekaan Republik Indonesia adalah 17.8.1945.
Untuk Belanda, dejure kemerdekaan RI adalah 27.12.1949, yang dipandang Belanda sebagai "hadiah" dari Belanda kepada
Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS sudah dibubarkan pada 16.8.1950, dan pada 17.8.1950 dinyatakan berdirinya kembali NKRI yang kemerdekaannya 17.8.1945. Tetapi Belanda tetap tidak mau mengakuinya,dan proklamasi 17 Agustus 1945 ini identik dengan MERAH-PUTIH.
Kelihatannya, di lapangan hijaupun Belanda tidak mau melihat MERAH-PUITIH, dan dengan berkonspirasi dengan pihak-pihak di Indonesia, Belanda sekali lagi berhasil menunjukkan,SIAPA TUAN RUMAH DI SINI! (Indonesia-red)
Kekalahan Indonesia 0 – 3 dari Belanda menjadi symbol kekalahan tiga kali, yaitu 1., Kekalahan di lapangan rumput, 2. kekalahan Politik, 3. Kehilangan Martabat.
Ya sudahlah, semua memang tak sesedap kopi arabika manggarai Flores yang sedang saya cicipi ini.
Powered by Telkomsel BlackBerry®