Kakak beradik Sahrul (8) dan Sahril (6) selalu menyendiri disebuah rumah taklayak huni di daerah Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat. Kondisi kedua bocah ini sangat memperihatinkan.
Sahrul dan Sahril |
Badan Sahrul dan Sahril terlihat kurus, seperti tinggal tulang yang berbalut kulit. Berat badan keduanya pun jauh dari kondisi normal. Sahrul hanya memiliki berat 8 kilogram, sedangkan berat badan Sahril hanya 6,5 kilogram.
Orangtua kedua bocah itu telah meninggal lima tahun silam. Mereka diasuh oleh keluarga sang bibi, Nurhayati, yang kehidupannya pas-pasan. Nurhayati bekerja sebagai penjual sayur di pasar tradisional. Mereka tidak bisa memberikan asupan gizi yang cukup untuk Sahrul dan Sahril.
Penghasilan sang bibi dari berdagang sayur, ternyata sangat jauh dari cukup untuk menopang kehidupan mereka. Sebab, sebagian uang dipakai untuk membayar bunga utang.
Untuk mengganjal perut, sejak tujuh tahun silam keduanya hanya mengonsumsi air tajin. Itulah sebabnya Sahrul yang kini berusia tujuh tahun hanya memiliki berat badan sembilan kilogram, sementara Sahril, sang adik hanya delapan kilogram.
Undang-Undang Dasar 1945 memang mengamanatkan negara untuk memelihara fakir miskin dan anak telantar. Sayang, amanat itu tak dirasakan Sahrul dan Sahril. Kedua bocah malang ini ditelantarkan oleh Negara, sunguh mereka hidup tanpa peran Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar